Langsung ke konten utama

Percobaan Membuat Play Dough dan Pasir Mainan

Sebelumnya salah satu temanku membicarakan tentang pasir kinetik yang sedang booming di pasaran. Di beberapa pusat perbelanjaan dikenakan tarif 25-30 ribu / jam untuk bermain di tempat, sedangkan untuk membawanya pulang seember sekitar 200-300 ribu. Sebagai ibu yang selalu berpikir ekonomis tentu harga segitu cukup mahal bila untuk membeli mainan yang dari pengalaman sebelumnya hanya tercecer kemudian ikut tersapu dan terbuang.

Kemudian temanku mengajak untuk membuat pasir mainan sendiri, bahannya mudah sekali, hanya tepung sagu, pewarna makanan dan baby oil. Dan dia sudah berhasil mempraktekkannya. Aku jadi tertarik untuk mencoba membuatnya, tapi setelah dicari ternyata baby oilnya tidak ketemu, akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan air saja, sebelumnya aku sempat menemukan turitorial membuat pasir mainan menggunakan air tanpa minyak.

Percobaan pertama :

Waktu eksekusi tiba, aku sudah menyiapkan 250 gr tepung sagu, pewarna makanan cair merk Koepoe-Koepoe dan air. Aku mencampurkan tepung sagu dan pewarna makanan cair kemudian menambahkan air, namun hasilnya terlalu cair. Karena aku sudah tidak punya persediaan tepung sagu maka aku mengambil tepung terigu dan menambahkan hingga kalis, hasilnya seperti adonan donat, baiklah sepertinya percobaan ini tidak berhasil berbentuk seperti pasir, tapi ternyata Raka tetap bersemangat dan membentuknya seperti play dough. 

Kelebihan dari playdough ini adalah aman untuk anak-anak, apalagi yang masih dibawah 2-3 tahun, karena semua bahannya relatif aman jika tertelan, namun play dough ini masih terasa lengket dan berbekas di lantai, sehingga butuh usaha ekstra untuk membersihkannya
teksturnya masih lengket 
Percobaan kedua :

Belum putus asa dengan percobaan pertama yang belum berhasil berbentuk seperti pasir, aku mencoba mencari lagi baby oilnya Raka, dan ketemu!!
Aku menambahkan beberapa tetes baby oil ke adonan yang sudah ada, dan hasilnya menjadi lebih baik, adonannya menjadi lebih lembut dan tidak menempel di tangan maupun lantai, baunya pun jadi harum, teksturnya masih seperti play dough tapi kali ini lebih nyaman dan menyenangkan untuk dimainkan karna lebih mudah dibentuk dan dibersihkan.

lebih lembut dan mudah dicetak, tidak nempel di cetakan maupun lantai


Prcobaan ketiga :

Menjelang sore, play dough nya mulai kering dan tidak lentur lagi, aku menambahkan air dan baby oil sehingga adonannya kembali menjadi lembut. Raka membuat 3 bentuk dinosaurus di nampan, sisanya aku masukkan kedalam kotak kedap udara agar tidak mengering. Malam harinya, kami kembali bermain dengan adonan yang kami buat. Adonan di dalam kotak masih lentur dan nyaman untuk dimainkan, sedangkan adonan yang berada di nampan sudah setengah mengering tapi masih terasa lembut. Aku menghancurkannya dengan ujung jarinya dan Taraaaa.......!!!!
Akhirnya kami berhasil membuat pasir mainan yang lembut, teksturnya memang tidak seperti pasir kinetik, tetapi lebih seperti pasir pantai yang lembut dan bisa dibentuk bila ditekan.
tekstur seperti pasir pantai tapi lebih lembut
yeyyy..berhasil..berhasil..horreyy (nyanyi ala Dora the explorer)

Kesimpulannya berikut ini adalah bahan-bahan untuk membuat play dough dan pasir mainan ala Mama dan Raka :
- Tepung Sagu (250 gr)
- Tepung Terigu (secukupnya)
- Pewarna Makanan (Agak banyak agar berwana terang)
- Air (secukupnya)
- Baby Oil (Agak banyak)

untuk mendapatkan adonan play dough tambahkan air hingga adonan terasa lembut
untuk mendapatkan adonan pasir mainan, kurangi air atau bisa sedikit dikeringkan di udara terbuka kemudian di hancurkan dengan ujung jari.

Selamat melakukan percobaan yang menyenangkan bersama si kecil.

Nb : oiya, adonan yang aku buat ini ternyata ga tahan lama, besoknya sudah bau dan ga bisa dipakai lagi..mungkin harus disimpan di kulkas kali ya..sejauh ini aku belum mencoba untuk membuatnya lagi
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

review wijaya platinum skincare

Alhamdulillah, tahun yang baru, insyaAllah dengan semangat baru. Tahun ini insyaAllah aku akan mulai bekerja lagi, walopun hati berat buat ninggalin anak dirumah tapi mudah-mudahan jalan yang dipilihkan ini adalah yang terbaik. Jadi sebelumnya aku sudah pernah nyoba perawatan di salah satu skincare, tapi hasilnya belum seperti yang aku harapkan. Karena sebentar lagi mau mulai kerja jadi aku segera beralih ke skincare lain yaitu di wijaya platinum di kertamukti, ciputat. Sebenarnya aku sudah pernah perawatan disini, sekitar 3 tahun lalu saat masih bekerja sebagai pegawai bank swasta, dan dulu hasilnya bagus. Wajahku bisa bersih dan cerah, aku konsultasinya sama Dr. Kristiana. Pas aku dateng, dokternya kaget yaa..dah 2 tahun ga perawatan. Wajahku juga dalam kondisi kusam , ditambah bruntusan yang agak parah, mungkin masih sisa lepas dari skincare sebelumnya. Disini konsultasinya cepat, dan ga perlu ngantri seperti di skincare sebelumnya yang harus antri berjam-jam. Krim yang dikasih ...

Review NMW Skincare

Hari ini aku mencoba untuk kembali ke NMW Skincare Ciputat. Sebelumnya aku sudah pernah konsultasi dan menggunakan krimnya Desember 2016. Awalnya, muka jadi agak gelap dan terasa agak kering kurang lebih 3 minggu, setelah itu wajah mulai membaik dan lebih cerah. Setelah pemakaian 2 bulan mulai muncul bintik merah seperti digigit nyamuk di wajah, awalnya cuma satu, tapi lambat laun bertambah hingga 4-5 bintik merah, wajah juga jadi terasa agak perih. Waktu itu aku mulai mengurangi pemakaian hingga akhirnya berhenti tanpa melakukan konsultasi lagi, Saat aku berhenti pakai tidak ada efek buruk seperti yang ditakutkan bila berhenti dari pemakaian krim dokter, so far so good. Bintik merah tidak muncul lagi, perih pun hilang, komedo di hidung tidak sebanyak dulu sebelum pemakaian, dan wajah masih cukup cerah. Namun, karena akhirnya aku memilih tidak menggunakan skincare apapun, akhirnya kulit wajahku jadi terasa sangat kering saat menghadapi cuaca yang ekstrim kayak sekarang. Wajahku mem...

Membuat Boneka Jari (Jerapah) dari Kain Flanel

Raka lagi suka banget sama lagu finger family. Aku jadi kepikiran untuk membuat boneka jari untuknya. Setelah mencari tau cara membuatnya di internet, sepertinya tidak begitu rumit. Untungnya bahan-bahannya pun masih tersedia di rumah. Aku memilih membuat jerapah karena sesuai dengan warna kain flanel yang tersedia dirumah. Begini cara membuatnya : Boneka Jari Jerapah Bahan-bahan : - Kain Flanel (Putih, Coklat, Kuning) - Benang sulam (Kuning) - Jarum - Gunting - Lem ( Lebih baik menggunakan lem tembak, berhubung dirumah persediaannya sedang habis maka aku pakai lem fox) - Dakron - Kertas dan pesil (untuk membuat pola) - Jarum Pentul Cara membuat : +/- 1 jam untuk membuatnya 1. Buat Pola pada kertas kemudian gunting sesuai pola 2. Tempelkan pola pada kain flanel gunakan jarum pentul agar tidak lepas, gunting kain flanel mengikuti pola, bagian leher dan kepalanya dibuat dua rangkap. 3. Tempelkan terlebih dahulu bagian-bagian yang ada di kepala menggunakan lem un...