Langsung ke konten utama

Bermain dengan Beras Warna

Anak-anak gemar bermain pasir. Begitu pun dengan anakku, Raka. Saat dia sudah mulai bisa merangkak dia gemar curi-curi kesempatan untuk bermain pasir. Memang betul sih kata salah satu iklan detergen kalau berani kotor itu baik. Tapi, tetep aja dong sebagai seorang ibu nggak tega ngeliat anaknya main pasir yang entah disitu ada bekas kotoran hewan atau tidak.

Cari-cari di internet, ternyata ada mainan yang namanya magic sand. Mainannya berupa pasir berwarna yang katanya bersih dan aman untuk anak-anak. Hanya saja, harganya cukup mahal. Sebagai ibu yang ekonomis, aku berpikir ulang untuk membelinya. Akhirnya, ada saran dari salah seorang ibu di group parenting untuk menggunakan beras sebagai pengganti pasir, dan cara membuatnya pun sangat mudah.

Membuat Beras Warna

BAHAN :
- Beras 1 Liter
- Pewarna Makanan (sesuai selera) secukupnya
- Cuka putih 1sdm
- Koran bekas
- Nampan
- Plastik ZipLock

Cara Membuat :
1. Cuci Beras Hingga Bersih
2. Bagi beras sesuai jumlah warna. Masukkan dalam plastik ZipLock, Tambahkan pewarna makanan dan cuka, Kemudian tekan-tekan hingga warna tercampur rata.
3. Siapkan nampan, alasi dengan koran, jemur beras yang sudah diwarnai hingga kering sempurna.
4. Beras warna siap digunakan.

Akhirnya aku membuatnya tanpa menggunakan cuka dan tanpa plastik ZipLock. Aku memakai beras yang murah 7000/liter, Dicuci hingga bersih, agar tidak bikin gatal. Setelah dicuci, beras dibagi di dalam wadah kemudian diberi warna dan diaduk dengan sendok hingga rata. Setelah rata jemur dibawah matahari dengan nampan yang dialasi koran. Koran akan membantu menyerap air dengan lebih cepat. Setelah kering bisa langsung digunakan.



Raka senang sekali bermain dengan beras warnanya. Oiya, bermain beras warna ini termasuk sensory play, merangsang anak untuk mengembangkan inderanya. Sayang, seminggu setelah dimainkan aku terpaksa membuangnya karena sudah kotor di abul-abul raka ke lantai, sehingga bercampur dengan debu dan kotoran di lantai. Tapi yang pasti dari segi harga lebih ekonomis. Bila anaknya sudah lebih besar bisa diajak membantu membuat, akan menambah kreatifitas anak. Selamat Mencoba.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

review wijaya platinum skincare

Alhamdulillah, tahun yang baru, insyaAllah dengan semangat baru. Tahun ini insyaAllah aku akan mulai bekerja lagi, walopun hati berat buat ninggalin anak dirumah tapi mudah-mudahan jalan yang dipilihkan ini adalah yang terbaik. Jadi sebelumnya aku sudah pernah nyoba perawatan di salah satu skincare, tapi hasilnya belum seperti yang aku harapkan. Karena sebentar lagi mau mulai kerja jadi aku segera beralih ke skincare lain yaitu di wijaya platinum di kertamukti, ciputat. Sebenarnya aku sudah pernah perawatan disini, sekitar 3 tahun lalu saat masih bekerja sebagai pegawai bank swasta, dan dulu hasilnya bagus. Wajahku bisa bersih dan cerah, aku konsultasinya sama Dr. Kristiana. Pas aku dateng, dokternya kaget yaa..dah 2 tahun ga perawatan. Wajahku juga dalam kondisi kusam , ditambah bruntusan yang agak parah, mungkin masih sisa lepas dari skincare sebelumnya. Disini konsultasinya cepat, dan ga perlu ngantri seperti di skincare sebelumnya yang harus antri berjam-jam. Krim yang dikasih ...

Review NMW Skincare

Hari ini aku mencoba untuk kembali ke NMW Skincare Ciputat. Sebelumnya aku sudah pernah konsultasi dan menggunakan krimnya Desember 2016. Awalnya, muka jadi agak gelap dan terasa agak kering kurang lebih 3 minggu, setelah itu wajah mulai membaik dan lebih cerah. Setelah pemakaian 2 bulan mulai muncul bintik merah seperti digigit nyamuk di wajah, awalnya cuma satu, tapi lambat laun bertambah hingga 4-5 bintik merah, wajah juga jadi terasa agak perih. Waktu itu aku mulai mengurangi pemakaian hingga akhirnya berhenti tanpa melakukan konsultasi lagi, Saat aku berhenti pakai tidak ada efek buruk seperti yang ditakutkan bila berhenti dari pemakaian krim dokter, so far so good. Bintik merah tidak muncul lagi, perih pun hilang, komedo di hidung tidak sebanyak dulu sebelum pemakaian, dan wajah masih cukup cerah. Namun, karena akhirnya aku memilih tidak menggunakan skincare apapun, akhirnya kulit wajahku jadi terasa sangat kering saat menghadapi cuaca yang ekstrim kayak sekarang. Wajahku mem...

Membuat Boneka Jari (Jerapah) dari Kain Flanel

Raka lagi suka banget sama lagu finger family. Aku jadi kepikiran untuk membuat boneka jari untuknya. Setelah mencari tau cara membuatnya di internet, sepertinya tidak begitu rumit. Untungnya bahan-bahannya pun masih tersedia di rumah. Aku memilih membuat jerapah karena sesuai dengan warna kain flanel yang tersedia dirumah. Begini cara membuatnya : Boneka Jari Jerapah Bahan-bahan : - Kain Flanel (Putih, Coklat, Kuning) - Benang sulam (Kuning) - Jarum - Gunting - Lem ( Lebih baik menggunakan lem tembak, berhubung dirumah persediaannya sedang habis maka aku pakai lem fox) - Dakron - Kertas dan pesil (untuk membuat pola) - Jarum Pentul Cara membuat : +/- 1 jam untuk membuatnya 1. Buat Pola pada kertas kemudian gunting sesuai pola 2. Tempelkan pola pada kain flanel gunakan jarum pentul agar tidak lepas, gunting kain flanel mengikuti pola, bagian leher dan kepalanya dibuat dua rangkap. 3. Tempelkan terlebih dahulu bagian-bagian yang ada di kepala menggunakan lem un...