Suatu hari, Kucing Kecil mendapatkan lima buah balon di hari ulang tahunnya. Kucing kecil merasa sangat senang. Ia berjalan mengelilingi taman sambil memegang kelima buah balonnya.
Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras "DORR!". Kucing kecil sangat terkejut, ternyata salah satu balonnya meletus!. Kucing kecil terlihat bingung mengapa balonnya bisa meletus.
Bapak Katak melihat kucing kecil yang terlihat kebingungan, lalu ia bertanya pada kucing kecil.
"Hai, Kucing Kecil, Kenapa kamu terlihat kebingungan?" tanya Bapak Katak.
"Lihatlah Bapak Katak, balonku meletus, aku tidak tau kenapa balonku bisa meletus?" jawab Kucing Kecil.
"Lihat, ada bunga mawar yang memiliki duri tajam disebelahmu, balon akan meletus apabila terkena benda tajam" Kata Bapak Katak.
Kucing kecil kembali berjalan, dia melihat ke kanan dan ke kiri, berhati-hati agar tidak ada benda tajam yang mengenai balonnya. Karena terlalu asik melihat ke kanan dan ke kiri, kakinya tersandung batu dan salah satu balonnya terlepas. Kucing kecil mencoba melompat untuk mengambilnya, tetapi balon miliknya sudah terbang tinggi ke angkasa.
Ibu Kura-kura yang sedang berjalan melihat Kucing Kecil sedang melompat-lompat.
"Hai, Kucing Kecil, kenapa kamu melompat-lompat?" Tanya Ibu Kura-kura
"Hai Ibu Kura-kura, balonku terbang tinggi sekali ke angkasa, aku tidak bisa mengambilnya" jawab Kucing Kecil.
"Balonmu bisa terbang dengan sangat tinggi karena berisi gas helium, lebih baik kamu mengikatkan sebuah batu kecil pada balonmu sebagai pemberat agar balonmu tidak terbang bila terlepas dari tanganmu" kata Ibu Kura-kura.
"Baiklah, aku akan mengikatkan batu kecil pada balon-balonku, terimakasih atas sarannya Ibu Kura-kura" Kata Kucing Kecil.
"Sama-sama" jawab Ibu Kura-kura.
Kucing Kecil kembali berjalan, kali ini dia berniat untuk pulang kerumah, tiba-tiba "DORR!" salah satu balonnya kembali meletus. Kucing Kecil benar-benar bingung, ia melihat sekeliling, tidak ada benda tajam di sekitarnya.
Bapak Tupai melihat kucing kecil yang sedang kebingungan.
"Ada apa kucing kecil?kau terlihat bingung?" tanya Bapak Tupai.
"Balonku meletus lagi, kali ini tidak ada benda yang tajam, aku tidak tahu kenapa balonku bisa meletus?" jawab Kucing Kecil yang sedang bingung.
"Lihatlah kesana, cerobong asap dari toko roti semut sedang mengeluarkan udara yang sangat panas, balonmu pasti terkena panas dari rumah roti itu, balon akan meletus apabila terkena panas karena udara di dalamnya memuai" kata Bapak Tupai.
Kucing Kecil kini hanya memiliki dua balon, Ia menjaganya dengan hati-hati. Ia menghindari benda tajam, mengikatkan batu pada tali balonnya dan menghindari sesuatu yang panas pada balonnya. Tiba-tiba ia mendengar suara anak yang sedang menangis.
"Hai, Adik Kelinci, kenapa kamu menangis?" tanya Kucing Kecil.
"Aku kehilangan balonku, balonku terbang sangat tinggi, aku sudah tidak punya uang lagi untuk membelinya " Jawab Adik Kelinci sambil menangis.
"Sudah jangan menangis, ini ambillah salah satu balonku" Kata Kucing Kecil sambil memberikan salah satu balonnya.
"Terima kasih, Kakak Kucing" kata Adik kelinci sambil tersenyum, ia merasa senang memiliki balon lagi.
"sama-sama" jawab Kucing Kecil.
Sesampainya dirumah Kucing Kecil bercerita pada ibunya tentang balonnya yang meletus karena benda tajam, batu yang ia ikatkan pada tali balon agar tidak terbang, balon yang meletus karena panas dan balon yang ia berikan pada Adik Kelinci yang sedang menangis.
"Kau mendapatkan banyak pelajaran hari ini, kau juga sudah berbuat baik dengan menolong Adik Kelinci yang sedang menangis, itu bagus sekali" kata Ibu Kucing sambil tersenyum.
"Ya, Ibu, walaupun aku sekarang hanya memiliki satu balon tetapi aku jadi belajar banyak hal dan aku juga merasa senang karena bisa menolong orang lain" kata Kucing Kecil sambil memainkan satu buah balonnya yang tersisa.
(by: weedha)
Komentar
Posting Komentar